TEMPO Interaktif, Washington - Masih ingat penarikan produk Toyota hingga delapan juta unit di beberapa negara beberapa waktu lalu? Alasan penarikan kala itu adalah, mobil melesat dengan tiba-tiba.
Beberapa media dan lembaga advokasi keamanan berkendara menengarai sistem kontrol throttle elektronik merupakan biang dari kejadian itu. Namun, semua dugaan itu disanggah Toyota.
Seperti diwartakan automotivenews.com, Selasa (5/10), Toyota Motor Corporation (TMC) menyatakan tidak menemukan bukti dugaan itu. TMC menandaskan sistem kontrol throttle elektronik tidak menyebabkan permasalahan di pedal gas dan menjadikan mobil melesat secara tiba-tiba.
"Toyota belum menemukan kasus tunggal di mana elektronik telah mengakibatkan percepatan mobil secara tiba-tiba," kata Steve St Angelo, Chief Quality Officer Toyota untuk wilayah Amerika Utara.
Produsen mobil terbesar di dunia itu mengaku para insinyur dan teknisi Toyota telah menginvestigasi 4.000 unit mobil di Amerika Serikat yang dikeluhkan para pemiliknya memiliki tanda-tanda pedal gasnya bermasalah.
Bahkan, sejak April lalu keluhan terkait dengan pedal gas itu jumlahnya telah menurun hingga 80 persen.
TMC juga mengaku telah menambahkan peranti pengontrol rem yang disebut override system terhadap 84 persen merek Toyota, Lexus, dan Scion. Toyota juga menjadi produsen mobil pertama di dunia yang menambahi semua produknya dengan peranti itu.
ARIF ARIANTO
--
Source: http://www.tempointeraktif.com/hg/prototype/2010/10/05/brk,20101005-282551,id.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment